Jonan Tegaskan Pemerintah Tidak Ada Rencana Impor Gas

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat menjadi pembicara dalam seminar di Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan, hingga saat ini pemerintah tidak memiliki rencana untuk melakukan impor gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) dari Singapura.
"Kami itu tidak pernah merencanakan impor gas, hanya sewa tangker mini LNG dari Singapura," ujar Jonan saat menjadi pembicara dalam seminar di Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Jonan menegaskan, hingga kini Indonesia mampu untuk memproduksi gas secara mandiri guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Ibaratnya kita punya sawah dan produksi gabah tapi tidak punya truk untuk distribusi, dan nyewa truk punya orang," tegas Jonan.

 Sementara itu, produksi gas bumi Indonesia pada 2016 tercatat mencapai 6.775 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sebanyak 59 persen atau 3.997 MMSCFD digunakan di dalam negeri.
Sedangkan sisanya sebesar 41 persennya atau 2.778 MMSCFD diekspor ke luar negeri dalam bentuk LNG 29,36 persen dan pipa 11,55 persen.
Senada dengan Jonan, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah pemerintah akan mengimpor gas alam cair (LNG) dari Singapura.
Luhut menyebut kerja sama yang akan dilakukan dengan Singapura adalah pertukaran, bukan impor LNG.

 "Menyangkut (kabar impor) LNG, kontraknya itu bukan kontrak jual beli gas. Enggak ada urusan jual beli gas," kata Luhut.
Adapun kerja sama yang bisa dilakukan adalah penyediaan infrastruktur untuk meminimalisir biaya.
Singapura, kata dia, memiliki infrastruktur mini (tanker) yang dapat mendistribusikan LNG ke powerplant atau pembangkit listrik di wilayah terpencil.